Sore ini tetiba tersentak aneh ketika sedang membaca Al-Quran mulai estafet dari surat al munafiqun sampai ke surat at-taghaabun…

Apa yang aneh?

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

[Surat Al-Munafiqun (63) ayat 9]

lalu di surat At-Taghaabun terhenti sejenak oleh ayat ini…

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[Surat At-Taghabun (64) ayat 14]

sempat terhenti sejenak kala itu memikirkan arti bahasa indonesia nya secara cepat, dan sampai-sampai menyempatkan membuka tafsir yang kebetulan saya punya tafsir ibnu katsir terjemahan satu satu nya yang membahas surat di juz 28-30 dan googling cari versi virtualnya.

awal nya hanya penasaran dan timbul rasa khawatir karena bagaimana mungkin dua titel manusia (istri dan anak) yang secara default adalah dicintai berakhir menjadi seorang musuh?!

Pembahasan ini bukan perkara baru dan bukan pula sesuatu yang asing didengar, tapi saat itu ada perasaan takut yang berlebihan yang mendorong aku mencari penjelasan lebih…

Untuk surat At-Taghabbun…

يقول تعالى مخبرا عن الأزواج والأولاد : إن منهم من هو عدو الزوج والوالد ، بمعنى : أنه يلتهى به عن العمل الصالح ، كقوله : ( يا أيها الذين آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ومن يفعل ذلك فأولئك هم الخاسرون ) [ . : 9 ] ; ولهذا قال ها هنا : ( فاحذروهم ) قال ابن زيد : يعني على دينكم .

Diantara mereka ada yang menjadi musuh suami dan ayah. istri dan anak kelak akan menjadikan seseorang lalai dari beramal shaleh…

Maka di ayat lain Allah berfirman  ( فاحذروهم )

“Maka berhati-hati lah kamu terhadap mereka” berkata Ibnu Zaid: Maksudnya berhati-hati terhadap Agama Kalian”

وقال مجاهد : ( إن من أزواجكم وأولادكم عدوا لكم ) قال : يحمل الرجل على قطيعة الرحم أو معصية ربه ، فلا يستطيع الرجل مع حبه إلا أن يطيعه .

Mujahid berkata: seorang laki laki dapat masuk pada pemutusan tali keluarga dan juga bisa durhaka terhadap Rabb-Nya dan seorang laki laki tidak mampu berbuat apa-apa karena hatinya itu sudah dikuasai rasa cinta kepada seseorang dan menuruti semua yang diinginkannya (yang dicintai nya itu)

Juga disurat yang sama namun diayat yang lain Allah berfirman

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

[Surat At-Taghabun (64) ayat 15]

وقوله : ( إنما أموالكم وأولادكم فتنة والله عنده أجر عظيم ) يقول تعالى : إنما الأموال والأولاد فتنة ، أي : اختبار وابتلاء من الله لخلقه . ليعلم من يطيعه ممن يعصيه .

Maksudnya, memang harta dan anak itu kelak akan menjadi bahan ujian dan cobaan dari Allah ta’ala bagi makhluknya agar Allah mengetahui siapakah hamba-hamba Nya yang taat dan yang durhaka kepada-Nya

That’s right… rasa khawatir itu ada, setiap level kehidupan pasti ada cobaan nya, dan setiap fasa kehidupan akan bertambah kadar ujian nya. sebagaimana Allah telah mengingatkan kita kembali di surat yang tidak jauh sebelum 2 surat ini….

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?

[Surat Al-‘Ankabut (29) ayat 2]

Maka jawabnnya.. Tentu Tidak

Lalu bersiap-siaplah, dan semoga kelak kita semua akan berjumpa dan beristirahat di Syurga kelak.

Senja Menjelang Maghrib, 17.40
Bandung